Inilah Kisah Tragis Bayer Leverkusen yang Gagal Raih Treble Winner Musim 2001/02. Semuanya Runner-up

- 25 April 2024, 16:23 WIB
Jeremie Frimpong saat merayakan kesuksesan Bayer Leverkusen yang menjadi juara Bundesliga.X/@JeremieFrimpong
Jeremie Frimpong saat merayakan kesuksesan Bayer Leverkusen yang menjadi juara Bundesliga.X/@JeremieFrimpong /

GARUDA SPORT - Bayer Leverkusen memastikan gelar Bundesliga untuk pertama kalinya sepanjang sejarah tim itu berdiri. Sebagai informasi, Bayer Leverkusen merupakan milik perusshaan farmasi dan kimia asal Jerman, Bayer, yang didirikan pada 1 Juli 1904. Sejak ikut serta dalam Bundesliga, musim ini adalah musim pertamanya meraih gelar Bundesliga. 

Bayer Leverkusen memastikan gelar Bundesliga musim ini saat berhasil kalahkan Werder Bremen pada Minggu, 14 April 2024 WIB dengan skor akhir 5-0. Setelah berhasil meraih gelar Bundesliga, Bayer Leverkusen kini sedang mengejar 2 gelar lainnya, yaitu DFB Pokal dan UEFA Europa League. Tidak hanya treble winner, tim ini juga masih berupaya untuk menjadi tim invicible team, yaitu tim tanpa raih hasil kekalahan. 

Jika mundur ke 22 tahun yang lalu, Bayer Leverkusen yang kala itu diperkuat oleh gelandang legendaris asal Jerman, Michael Ballack, pernah punya peluang untuk raih treble winner. Namun sayangnya, mereka hanya meraih treble runner-up alih-alih treble winner. Tidak hanya tim yang membesarkan namanya, namun dirinya juga bernasib demikian. 

Di musim 2001/02, Bayer Leverkusen mengalami treble runner-up, yaitu Bundesliga, DFB Pokal, dan UEFA Champions League. Sebenarnya, kegagalan meraih gelar di musim 2001/02 merupakan dampak dari musim sebelumnya. 

Di musim 1999/2000, Bayer Leverkusen yang kala itu dilatih oleh Christoph Daum jarang mengalami kekalahan. Walau lini bertahannya bukan dikatakan sebagai yang terbaik, namun Daum punya segelintir strategi agar timnya meraih hasil imbang. Hingga laga ke-33, Bayer Leverkusen hanya alami 2 laga kekalahan. 

Kala itu, Bayer Leverkusen menduduki pemuncak klasmen sementara Bundesliga harus bersaing dengan Bayern Munich hingga laga ke-34. Hal itu dikarenakan jumlah poin kedua tim itu sama. Sebenarnya, Leverkusen diunggulkan karena berlaga melawan Unterhaching yang bisa dibilang tim yang tidak kuat. 

Namun pada kenyataannya, hasilnya diluar dugaan banyak pecinta sepakbola. Bayer Leverkusen kalah 2-0 atas tim tersebut. Bahkan, salah satu gol di laga itu merupakan gol bunuh diri yang dicetak oleh Michael Ballack. Di saat yang sama, Bayern Munich menang 3-1 atas Werder Bremen dan memastikan diri menjadi juara Bundesliga. 

Berkaca dari kejadian itu, tim menjadi khawatir akan terulang kembali. Namun di musim 2001/02, kesempatan untuk treble winner bisa terjadi pada Bayer Leverkusen. Kala dilatih oleh Klaus Toppmoller, tim optimis meraih gelar dimusim itu. 

Sebenarnya, Toppmoller hanya pelatih asal Jerman yang medioker. Namun berbekal dengan skuad yang mumpuni, Bayer Leverkusen memberikan performa yang positif pada awal musim. Pada 14 laga awal Bundesliga, Bayer Leverkusen tidak mengalami kekalahan. 3 tim yang dikalahkan dengan skor 4-1 olehnya adalah VfB Stuttgart, Hamburger SV, dan Freiburg. 

Dari skuad yang memupuni Bayer Leverkusen, lini depannya yang membuat tim Bundesliga ketar-ketir. Lini depan Leverkusen kala itu diisi oleh Ulf Kirsten, Oliver Neuville, dan Dimitar Berbatov. Meski memberikan performa yang apik, namun mereka mulai kehabisan bensin di paruh musim. 

Halaman:

Editor: Arief Farizham

Sumber: Youtube Starting Eleven Nostalgia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x