Tim Garuda Jauh Tertinggal? Ini Perbandingan Sepakbola Timnas Indonesia vs Vietnam

- 10 Desember 2023, 14:55 WIB
Tim Garuda Jauh Tertinggal? Ini Perbandingan Sepakbola Vietnam dan Indonesia
Tim Garuda Jauh Tertinggal? Ini Perbandingan Sepakbola Vietnam dan Indonesia /Dok. PSSI

GARUDA SPORT - Di kancah ASEAN, Indonesia terkadang masih kesulitan untuk kalahkan 2 negara kekuatan sepakbola ASEAN, yaitu Vietnam dan Thailand. Di atas angin, kualitas sepakbola 2 negara itu jauh diatas Indonesia.

Meski begitu, bukan hal yang tidak mungkin Indonesia bisa kalahkan 2 negara itu. Dahulu, sepakbola Indonesia bersaing dengan 2 negara itu. Terkhusus Vietnam, Indonesia satu grup di Piala Asia 2023 maupun Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bagaimana kekuatan sepak bola dari negeri yang kita kenal dengan sebutan 'negeri seribu Nguyen' itu?

Per 30 November 2023, ranking FIFA dari Vietnam ada di peringkat ke-94. Sedangkan Indonesia ada di peringkat ke-146. Walau unggul jauh, timnas sepak bola Indonesia kelompok umur unggul diatas Vietnam. Contohnya pada pergelaran AFF U-16 2022.

Baca Juga: Dari Generasi Widodo C Putro, Timnas Indonesia Sudah 4 Kali Ikut Piala Asia, Bagaimana Perjalanannya?

Indonesia berhasil kalahkan 'negeri seribu Nguyen' dengan skor 2-1 di fase grup dan 1-0 di final. Namun kesuksesan timnas Indonesia U-16 tidak diikuti timnas Indonesia kelompok umur lainnya.

Seperti U-18, U-22, dan U-23, timnas Indonesia hanya menang sekali dari 4 laga melawan Vietnam. Catatan ini lebih baik dibanding yang diraih timnas senior Indonesia. Sebagai informasi, dalam 10 laga antara kedua negara, Indonesia hanya sekali menang, 3 laga imbang, dan sisanya kalah.

Satu-satunya kemenangan timnas Indonesia dan kemenangan Indonesia terakhir kalinya atas Vietnam terjadi pada laga leg 1 semifinal AFF Cup 2016. Saat itu, Indonesia yang bermain di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, berhasil unggul 2-1. Setelahnya, Indonesia tidak pernah menang melawan Vietnam. Menagapa timnas Indonesia kesulitan menang lawan Vietnam?

Baca Juga: Serius Lo? Tanpa Pemain yang Bermain untuk Tim Top Eropa, Yunani Berhasil Juara Euro 2004

Pertama adalah kualitas dari pemain. Harus diakui, kualitas pemain Indonesia masih jauh dibawah beberapa negara ASEAN maupun Asia. Saat Indonesia kalah melawan Irak 5-1 dalam laga pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, banyak netizen Indonesia yang berkomentar untuk memecat pelatih Shin Tae-yong.

Yang netizen Indonesia tidak perhatikan adalah kualitas pemain Indonesia. Contoh yang paling gampang adalah banyaknya pemain sepak bola Indonesia yang tidak mau berkarier di luar negeri yang kualitas sepakbolanya diatas Indonesia.

Selain itu, pengembangan sepak bola sejak usia dini menjadi perhatian untuk sepak bola Indonesia. Hal itu diperhatikan oleh Ketua Umum PSSI sebelum Erik Tohir, yaitu Iwan Bule. Dibawah arahannya, PSSI membuat 4 langkah untuk pengembangan sepakbola usia dini.

Keempatnya adalah kompetisi sepakbola usia dini, pendidikan kepelatihan, program untuk pemain, dan kemitraan. Meski berjalan, program itu hanya efektif untuk timnas Indonesia kelompok umur.

Menurut pakar sepakbola dari Vietnam, Vu Manh Hai, dengan penduduk sebanyak lebih dari 270 juta jiwa, pencarian bakat di dalam negeri belum cukup untuk memajukan timnas Indonesia. Bahkan, beliau menyebut naturalisasi beberapa pemain yang dilakukan oleh PSSI adalah bukti bahwa PSSI tidak peduli dengan pembinaan usia dini.

Baca Juga: Cuan! Tampil Memuaskan Bersama MU, Kobbie Mainoo Dapat Gaji 2 Kali Lipat

Sebagai gambaran, VFF sebagai federasi tertinggi sepakbola Vietnam, sudah punya program untuk mengembangkan pemain muda. Tidak hanya berprestasi di level kelompok umur, tapi juga berprestasi di level senior.

Program pengembangan pemain muda Vietnam yang berjalan hingga kini tidak lepas dari arahan Philipe Troussier, pelatih timnas Vietnam saat ini. Tak hanya berpengalaman melatih timnas Vietnam U-19, Troussier juga bekerja di PVF, akademi sepak bola terkemuka di Vietnam dan Asia.

Selain itu, banyak tim sepak bola asal Vietnam yang sudah berpikiran maju. Contohnya Hoang Anh Gia Lai yang bekerja sama dengan Arsenal. Menurut Troussier, pemangku sepakbola Vietnam bahu membahu untuk memajukan sepakbola Vietnam.

Motivasi VFF semakin meningkat kala Piala Dunia 2026 nanti akan ada 48 negara yang menjadi bagian. VFF bereaksi dengan menyediakan sarana pengembangan dan pelatihan sepakbola Vietnam.

Baca Juga: Jarang Bermain, Thomas Muller Disarankan Legenda Timnas Jerman Pergi dari Bayern Munich. Ke MU?

Namun siapa yang menyangka jika sepak bola Vietnam hampir terpuruk karena korupsi di negaranya. Itu terjadi pada 2012. Akibatnya, presiden VFF, Nguyen Duc Kien menerima hukuman 30 tahun kurungan penjara karena penggelapan pajak dan perdagangan ilegal.

Meski ada kasus itu, nyatanya tidak berdampak pada pengembangan usia dini sepakbola Vietnam. Dengan infrastruktur sepakbola Vietnam yang sudah terbangun dan hadirnya Park Hang-seo, sepak bola Vietnam makin pede.

Secara taktik, timnas Indonesia bisa menandingi Vietnam. Mentalitas pemain timnas Indonesia yang menjadi PR bagi pelatih Shin Tae-yong. Mentalitas pemain Indonesia yang ingin melangkah lebih jauh adalah hal yang langka bagi pemain lokal. Mental jago kandang dan selalu dibantu wasit harus dibasmi agar bisa bersaing di level ASEAN, Asia, hingga dunia. ***

Editor: Handri

Sumber: Beberapa Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x