Andritany Sebut Tidak Semua Pemain Asing itu Bagus. Netizen:Ngomong Aja Gak Mau Bersaing

- 26 Juni 2024, 14:30 WIB
Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa
Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa /Foto: Antara/

GARUDA SPORT - Banyak pemain lokal yang menolak wacana penambahan kuota pemain asing di Liga 1 untuk musim depan. Wacana yang digagas oleh PSSI dan PT. LIB itu belum disahkan. Namun, sudah ramai diperbincangan di kalangan netizen dan fans timnas Indonesia.

Banyaknya penolakan pemain lokal disuarakan oleh kiper Persija Jakarta, Andritany, yang menjabat sebagai Presiden APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia). Menurutnya tidak semua pemain asing yang memberikan performa baik di timnya. 

"Tidak semua pemain asing yang berlaga di tim Liga 1 tidak bagus. Namun, ada pemain asing  yang tidak memberikan performa terbaiknya," buka Andritany kepada wartawan.

"Salah satu contohnya adalah salah satu tim yang degradasi dari Liga 1. Pemain asingnya diganti tergeser oleh pemain lokal.Dan harga pemain asing itu diatas pemain lokal. Jadi, kenapa slot itu tidak dikasihkan ke pemain lokal," ujar kiper utama Persija Jakarta itu. 

"Mestinya kita harus diskusi bareng dengan PSSI dan PT. LIB untuk mencari solusinya. Dengan begitu, kita baru tahu maunya PSSI, PT. LIB,  dan APPI seperti apa," tutupnya. 

Alih-alih mendapat dukungan, netizen Indonesia banyak yang menyebut jika Andritany ngeles dan memberikan alasan yang berbelit-belit. Bahkan, ada komentar netizen Indonesia di Instagram yang menyebut pemain lokal takut bersaing. 

"Ngomongnya mutar-mutar. Bilang saja takut bersaing," kata akun Instagram @nurnandez. 

"Tinggal bilang intinya aja kalau pemain lokal takut bersaing daripada berbelit-belit dan tidak jelas ngomong apa," komentar akun Instagram @restuuwes_. 

Wacana penambahan kuota pemain asing di Liga 1 musim depan telah direncanakan pada awal Juni lalu. Wacana itu digagas karena koefisien Liga 1 yang berada di peringkat ke-28 di AFC dan keenam di Asia Tenggara. Bahkan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sangat malu melihat kenyataan kalau koefisien Liga 1 dibawah liga sepak bola Filipina dan Singapura.

Harus diakui, kualitas pemain lokal Indonesia semakin menurun dari tahun ke tahun. Dengan penambahan kuota pemain asing, harapannya kualitas pemain lokal Indonesia bisa ditingkatkan. Alih-alih bersaing, pemain lokal Indonesia banyak yang menolak dengan alasan menit bermain yang kurang hingga ingin menghidupi keluarganya. 

Kami keheranan dengan sikap pemain lokal yang menolak wacana penambahan kuota pemain asing di Liga 1 musim depan. Harusnya, pemain lokal meningkatkan kemampuannya, bukan beramai-ramai tolak penambahan pemain asing. 

Baca Juga: Gaji Yakob Sayuri 8 Miliar per Musim, Bukti Nyata Gaji Pemain Lokal Tidak Sesuai dengan Kualitas?

Kami sudah membahas gaji pemain lokal yang membela timnas Indonesia. Di berita itu, salah satu pemain timnas Indonesia mendapat gaji sebesar 8 miliar Rupiah per musim. Sedangkan pemain keturunan Indonesia hanya mendapat gaji 1 hingga 2 miliar Rupiah per musim. 

Meski sangat jauh perbandingannya, namun tim wajib memainkan pemain lokal untuk memajukan sepak bola Indonesia. Tapi ada daya, tim harus rela keuangannya krisis demi memenuhi gaji pemain lokal tidak sebanding dengan kualitasnya. ***

Editor: Arief Farizham

Sumber: Instagram @vivagoal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah