Pasca Dihujat Netizen Indonesia dan Fans Timnas Indonesia, Begini Pembelaan Putra Nababan

- 4 Juni 2024, 21:10 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan saat melakukan kunjungan spesifik Komisi X DPR RI ke Kota Cilegon, Jumat, 29 Januari 2021 menanggapi perihal sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19.*
Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan saat melakukan kunjungan spesifik Komisi X DPR RI ke Kota Cilegon, Jumat, 29 Januari 2021 menanggapi perihal sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19.* /DPR RI

GARUDA SPORT - Di pemberitaan sebelumnya, Putra Nababan yang merupakan anggota Komisi X DPR RI menjadi bahan pembicaraan dan hujatan netizen Indonesia dan fans timnas Indonesia. Alasannya karena menginginkan 60 persen pemain lokal Indonesia yang berlaga di lapangan. 

Baca Juga: Anggota DPR RI ini Dihujat Fans Timnas Indonesia. Kenapa?

Pria yang berdarah Batak itu menjadi bulan-bulanan mengingat kualitas pemain lokal Indonesia saat ini yang jauh dibawah standar untuk bersaing dengan pemain keturunan Indonesia. Pemain keturunan Indonesia yang membela timnas Indonesia rata-rata mampu beradaptasi dengan kultur sepakbola modern. 

Sedangkan pemain lokal kebanyakan justru hanya andalkan skill individu, berlari cepat, dan mencetak gol. Dengan begitu, banyak anggapan pemain lokal yang egois dan ingin cari pamor di negara sendiri. Mereka lebih ingin mencari pamor ketimbang bermain di luar negeri dengan harapan memajukan timnas Indonesia. 

Pasca menjadi bulan-bulanan netizen Indonesia dan fans timnas Indonesia, Putra Nababan melalui akun Instagram @putranababan74 membuat Instagram Story. Dalam Instastory, Putra Nababan menyebut telah ada 14 pemain yang disetujui oleh Komisi X DPR RI untuk dinaturalisasi Indonesia. 

Selain itu, pria kelahiran Jakarta itu mengingatkan jika naturalisasi tersebut adalah program jangka pendek dari pemerintah Indonesia. Ia tidak lupa mengingatkan untuk melakukan pembibitan pemain sepak bola usia muda. 

Putra Nababan meminta agar Menpora dan PSSI untuk perhatikan komposisi pemain timnas Indonesia. Tujuannya transfer ilmu sepak bola yang berguna untuk memahami strategi dan taktik saat berlaga. Menurutnya, ini keberpihakan negara kepada atlet lokal yang dibina sejak dini. 

Baca Juga: Mengenai Polemik 60 Persen Pemain Lokal, Begini Kata Coach Justin

Yang disampaikan oleh Justinus Lhaksana alias Coach Justin itu benar adanya dengan kondisi kualitas pemain lokal dan keturunan Indonesia. Pemain keturunan Indonesia punya ilmu yang lebih, sport science yang bagus, serta fasilitas yang mumpuni.

Sedangkan di Indonesia, pembinaan dan fasilitas yang seadanya serta gizi pemain usia dini yang tidak diperhatikan. Tidak hanya itu, mental bersaing dengan pemain luar Indonesia juga harus ada. Masa mental kebanyakan pemain lokal Indonesia masih kalah sama pemain dari negara di benua Afrika yang secara ekonomi jauh dibawah Indonesia. ***

Editor: Arief Farizham

Sumber: Instagram @532.footballina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah