Network
GARUDA SPORT - Polemik 60 persen pemain lokal di lapangan menjadi bahan pembicaraan di kalangan fans timnas Indonesia. Pasalnya, banyak pemain lokal Indonesia yang masih jauh dibawah standar untuk bersaing dengan pemain keturunan Indonesia. Jangankan bersaing dengan pemain keturunan Indonesia, kualitas mereka banyak yang dibawah standar untuk bersaing di Asia Tenggara.
Baca Juga: Anggota DPR RI ini Dihujat Fans Timnas Indonesia. Kenapa?
Hal itu membuat salah satu anggota Komisi III DPR RI, Putra Nababan, menjadi bahan pembicaraan hingga dihina netizen Indonesia. Mengenai banyaknya polemik itu, salah satu pundit sepak bola Indonesia, Justinus Lhaksana alias Coach Justin, memberikan pendapatnya.
"Jangankan 60 persen, 100 persen pemain lokal pun saya setuju. Asalkan pemain lokal lebih berkualitas dibanding pemain keturunan Indonesia atau pemain naturalisasi," ujar Coach Justin.
"Kenyataannya, hal tersebut tidak terjadi. Makanya timnas Indonesia masih andalkan pemain diaspora. Sampai kapan? Saya tidak tahu, coba tanyakan ke pelatihnya," tutup mantan pelatih timnas futsal Indonesia itu.
Jika melihat kebelalang, terutama di era kepelatihan Simon McMenemy, performa timnas Indonesia semakin menurun. Bahkan, pemilihan pemain timnas Indonesia saja masih ikut kata netizen Indonesia yang hanya melihat dari kualitas Liga 1.
Baru di era Shin Tae-yong, timnas Indonesia punya permainan yang jelas dan bersaing di level Asia. Tidak hanya strategi dari Shin Tae-yong saja, namun kemampuan pemain keturunan Indonesia yang diatas rata-rata pemain lokal Liga 1 juga berpengaruh pada timnas Indonesia.
Jadi, mari kita dukung timnas Indonesia untuk menjadi kekuatan utama sepak bola Asia Tenggara dan diperhitungkan di Asia maupun dunia. ***
