Contoh penerapannya saat 2 orang dari tim analis timnas Indonesia yang berangkat ke Amman, Jordania, untuk menonton laga Irak melawan Jordania. Melalui amatan keduanya, nantinya laga itu akan dibedah melalui aplikasi itu. Hasil dari aplikasi buatan Metrica Sports akan diserahkan oleh Shin Tae-yong untuk mennetukan strategi yang akan dipakai melawan Irak.
Teknologi dadi Metrica Sports bukanlah telnologi yang dianggap remeh. Sebab, teknologi ini telah digunakan tim seperti Fenerbahce dan Benfica.
Fenerbahce menggunakan teknologi dari Metrica Sports untuk pengembangan pemain muda di akademi tim. Benfica menggunakan teknologi ini untuk membantu pekerjaan departemen analisis tim untuk membantu pekerjaan mereka mendapatkan data dari timnya sendiri, maupun tim lawan.
Penggunakan teknologi dari Metrica Sports oleh timnas Indonesia cukup membuat ketar-ketir negara rival, seperti timnas Vietnam. Melalui media dari Vietnam, TheThao247, tampak khawatir setelah mengetahui bahwa timnas Indonesia punya teknologi yang canggih itu.
Media itu juga menegaskan bahwa taktik timnas Vietnam bisa dibaca dengan mudah oleh timnas Indonesia, terutama oleh Shin Tae-yong. Hal itu dapat membuat kepercayaan diri pemain timnas Indonesia makin meningkat. Dengan teknologi itu yang ditambah dengan arahan dari Shin Tae-yong beserta staf kepelatihannya, kita harus optimis bahwa timnas Indonesia bisa menang di laga melawan Irak dan Filipina nanti.
Meski begitu, para pemain timnas Indonesia jangan diistimewakan dengan penggunaan teknologi dari Belanda itu. Para pemain timnas Indonesia tetap berjuang keras karena perjuangan yang panjang akan dimulai saat ini. ***