GARUDA SPORT - Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, angkat bicara mengenai majunya timnas Indonesia saat ini.
Simon McMenemy merupakan pelatih timnas Indonesia pada tahun 2019. Ia diangkat menjadi pelatih timnas Indonesia setelah dirinya berhasil membawa Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 musim 2017.
Namun hasilnya nihil, alih-alih berprestasi. Apalagi ditemukan fakta bahwa pemilih skuad dari Simon McMenemy ada yang sesuai dnegan selera netizen Indonesia.
Buktinya, timnas Indonesia hancur total di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Semua laga yang dilakoni timnas Indonesia tidak pernah meraih satupun poin. Kalaupun ada, timnas Indonesia telah dilatih oleh Shin Tae-yong.
Setelah Simon McMenemy tidak menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia, performa timnas Indonesia jauh lebih baik. Banyak faktor yang berpengaruh pada majunya timnas Indonesia saat ini.
Dua diantaranya adalah taktik Shin Tae-yong dan pemain keturunan Indonesia yang membela tim di Eropa. Hasilnya, Indonesia berpeluang untuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Mengetahui fakta bahwa timnas Indonesia sudah maju, Simon McMenemy memberikan masukan untuk sepakbola Indonesia. Ia mengingatkan dari banyaknya pemain naturalisasi.
Sebelum berkarier di Indonesia, Simon McMenemy pernah melatih timnas Filipina. Kala ia menjabat di tahun 2010, banyaknya pemain naturalisasi Filipina kala itu mengganggu stabilitas timnas.
"Terlalu babyak pemain naturalisasi membuat timnas Indonesia kehilangan jati dirinya," buka Simon McMenemy pada 2019.
"Saat saya melatih timnas Filipina, hubungan timnas dengan suporter memanas karena beberapa pemain naturalisasi yang tidak nasionalis dengan Filipina," tambahnya.
Oleh karenanya, pelatih asal Skotlandia itu meminta agar komposisi pemain timnas Indonesia diseimbangkan. Walau dia tidak menentang kebijakan naturalisasi pemain, setidaknya mereka harus punya kemampuan yang lebih untuk meningkatkan prestasi tim.
Saat ini, banyak kualitas pemain lokal jauh dibawah pemain keturunan Indonesia yang membela tim di Eropa. Hanya beberapa pemain lokal yang bisa mengimbanginya.
Agar sepakbola Indonesia lebih bersaing, diperlukan pemain keturunan Indonesia yang ada di Eropa. ***