Network
GARUDA SPORT - Hingga artikel ini dibuat, timnas Korea Selatan belum memiliki pelatih tetap. Bahkan, federasi sepak bola Korea Selatan (KFA) kesulitan mencari pengganti Jurgen Klinsmann yang dipecat pasca pergelaran Piala Asia 2023.
Sempat melirik pelatih Irak, Jesus Casas, dan mantan pelatih Leeds United, Jesse March, namun gagal mencapai kesepakatan. Hingga kini, timnas Korea Selatan belum mencapai kesepakatan dengan pelatih manapun.
Mengetahui hal itu, tokoh sepak bola Korea Selatan, Seol Dong-sik, memberikan pendapatnya. Menurutnya, pelatih lokal diremehkan di negara sendiri. Bahkan, federasi sepak bola Korea Selatan lebih mencari pelatih asing dibanding pelatih lokal.
"Misi KFA adalah mengembangkan dan menemukan pemain kelas dunia. Kita harus memimpin mereka. Namun, bagaimana situasinya saat ini? Beberapa negara di Asia Tenggara mendukung pelatih dari negara kita, tetapi di negara sendiri tidak diakui," kata Seol Dong-sik yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Korea Selatan.
Merujuk pasca Piala Dunia 2018 lalu, Shin Tae-yong sempat mendapat sambutan kurang menyenangkan saat tiba di Incheon International Airport. Kala itu, Korea Selatan hanya menang di 1 laga dan gugur di fase grup Piala Dunia 2018.
Saat tiba di Korea Selatan, Shin Tae-yong yang saat melatih timnas Korea Selatan mendapat lemparan guling dan telur dari salah satu fans timnas Korea Selatan yang kecewa. Hal itu jauh berbanding terbalik ketika melatih timnas Indonesia. Banyak fans timnas Indonesia yang mendukung dan mengelu-elukan pelatih berusia 53 tahun itu.
Walau belum menghasilkan satupun piala, namun berhasil meriah pencapaian yang belum pernah diraih oleh pelatih timnas Indonesia sebelumnya. Di timnas Indonesia, Shin Tae-yong berhasil membawa ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Itulah alasan pelatih Korea Selatan menjadi primadona oleh beberapa negara Asia Tenggara. ***
