Network
GARUDA SPORT - Mantan pemain Persib Bandung, Yandi Sofyan, pernah menajdi pemain abroad selama berkarier sebagai pemain sepak bola. Penyerang yang merupakan produk akademi Persib Bandung itu pernah menjadi bagian dari SAD Uruguay.
Dalam channel YouTube Sport77 Official yang kemudian diunggah juga melalui akun Tiktok Sport77 Official, mengungkapkan sejumlah perbedaan antara tim di luar negeri. Menurut pemain kelahiran Garut, Jawa Barat itu bahwa tim diluar negeri mengatur pola makan, menyediakan suplemen, hingga melakukan aktivitas gym sebelum latihan.
"Setelah kembali ke Liga Indonesia, ada perbedaan yang terasa?" tanya Mamat Alkatiri ke Yandi Sofyan.
"Pasti. Ambil contih kecilnya pada makanannya dan suplemennya. Kalau di Indonesia, kita keluarkan uang pribadi untuk membeli suplemen," jawab Yandi Sofyan.
"Emang ditim luar (tim diluar Indonesia) disediakan suplemennya?" tanya Ripan Pradipta.
"Iya. Protein Shake dan free workout juga sudah ada. Setelah post workout juga protein shake juga wajib diminum tiap pemain karena ada shaker masing-masing pemain," jelas pemain yang kini berusia 32 tahun.
"Itu yang membuat beda dengan Indonesia?" tanya Ripan Pradipta.
"Selain itu, fisik di tubuh juga menurun?" tanya Mamat Alkatiri.
"Iya. Di tim luar, sebelum latihan, para pemain wajib datang sejam sebelum latihan. Sebelum latihan, kita aktivasi dengan melakukan aktivitas di gym. Jadi setelahnya, baru latihan inti," jawab Yandi Sofyan.
"Beda dengan tim di Indonesia. Latihan di gym masuk dalam program latihan tersendiri yang terpisah dengan latihan tim. Jadi, kalau tidak ada jadwalnya, kita tidak latihan di gym," jelasnya mengenai perbedaan latihan di tim luar dengan tim Indonesia.
