Karena Gaji Besar, Andik Vermansyah Menyesal Tolak Tawaran dari Jepang dan Amerika

- 3 Juni 2024, 06:42 WIB
Andik Vermansyah jadi kapten saat laga uji coba Persiraja Banda Aceh vs PDRM FC
Andik Vermansyah jadi kapten saat laga uji coba Persiraja Banda Aceh vs PDRM FC /Persiraja Official

GARUDA SPORT - Sebenarnya, bakat sepak bola Indonesia tidak kalah jauh beda dengan beberapa negara di dunia. Hanya saja, banyak pemain sepak bola lebih memilih untuk mendapatkan gaji yang besar alih-alih kemajuan sepak bola Indonesia. 

Hal itu dirasakan oleh mantan pemain Persebaya Surabaya dan Selangor FA, Andik Vermansyah. Pemain yang kini bermain untuk Persiraja Banda Aceh itu menceritakan penyesalannya di salah satu media.

"Di tahun pertama, saya juara satu. Tahun kedua, juara kedua. Intinya 2 tahun saya raih prestasi. Setelah itu, ikut Porprov juara dan dapat medali emas. Setelahnya, ikut PON mewakili Jawa Timur. Sebulan setelahnya, masuk Persebaya," cerita Andik Vermansyah kala dirinya meraih berbagai prestasi sebelum bela Persebaya Surabaya. 

"Ada tawaran dari Malaysia. Sebetulnya, ada tawaran juga dari Jepang dan Amerika Serikat. Tapi, saya lebih memilih Malaysia. Terus terang saja, saya menyesal. Karena telah dapat gaji yang besar, saya sudah puas. Tapi sayanya gak mikir panjang," sesalnya. 

"Seandainya saya terima tawaran dari Amerika, mungkin saya bisa melanjutkan karier saya ke tim lain untuk lebih berkembang. Apalagi, infrastruktur di sana jauh lebih bagus," andai pemain asal Jawa Timur itu. 

"Pas tawaran dari Amerika, Erick Thohir yang langsung tanya ke saya dan agen saya. Kata beliau, pelatih DC United tertarik dengan saya, tapi tidak langsung masuk skuad utama. Pas saya lihat gaji, wah sama dengan Persebaya. Kalau di Selangor, gajinya 2 kali lipat. Makanya saya pilih Selangor," tutupnya. 

Tidak mengherankan jika banyak pemain sepak bola Indonesia lebih mengutamakan gaji dibanding kemajuan sepak bola Indonesia. Tidak hanya itu, epamin sepak bola Indonesia juga terlalu enak dengan kehidupan duniawi seperti yang didapat pemain top Eropa. 

Jika mengutamakan kemajuan sepak bola Indonesia, seharusnya para pemain lebih memilih negara dengan infrastruktur sepak bola yang lebih maju. Apalagi, sepak bola Indonesia masih dibawah bayang-bayang sepak bola Thailand dan Vietnam. ***

Editor: Arief Farizham

Sumber: Instagram @stpdotcom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah