Network
GARUDA SPORT - Masih banyak pihak yang menganggap Piala AFF adalah pencapaian yanv penting untuk menguasai sepakbola ASEAN. Walau begitu, fans sepakbola Indonesia juga yang menganggap bahwa pergelaran Piala AFF itu tidaklah penting.
Salah satu alasan yang paling kuat adalah tidak masuk agenda FIFA. Itu artinya, poin yang akan didapat sangat sedikit. Sebagai gambaran, Thailand yang merupakaan juara Piala AFF 2020 saja hanya mendapat 11,51 poin dari 8 laga yang dimainkan.
Sedangkan 2 kemenangan yang diraih oleh Indonesia saat melawan Vietnam pada 21 Maret dan 26 Maret 2024 lalu, Indonesia mendapat 30,04 poin. Sangat berbeda jauh poin yang didapat oleh Indonesia jika laga termasuk agenda FIFA.
Sebagai perincian, FIFA membuat 2 update ranking FIFA yaitu pada 23 Desember 2021 dan 10 Februari 2022. Di update ranking FIFA pada 23 Desember 2021, Thailand hanya raih 7,53 poin. Sedangkan update ranking FIFA pada 10 Februari 2022, Thailand mendapatkan 3,98 poin.
Dengan seperti itu, wajar saja masyarakat Indonesia tidak lagi mementingkan Piala AFF. Hal itu diperparah dengan wasit yang terkadang merugikan Indonesia di beberapa laga. Jika Piala AFF juga masuk agenda timnas Indonesia, harusnya pemain lokal Liga 1 dan abroad ASEAN dimanfaatkan untuk membela timnas Indonesia.
Selain itu, Piala AFF juga bisa dimanfaatkan oleh Shin Tae-yong untuk memainkan pemain yang nakal dan pernah melanggar indisipliner, seperti Nur Hidayat Haji Haris. Dengan begitu, Shin Tae-yong bisa menilai apakah pemain itu masih layak membela timnas Indonesia. ***
