Inilah Cara Uzbekistan Membangun Sepakbola di Negaranya. Berpotensi Berlaga di Piala Dunia 2026?

- 28 April 2024, 09:50 WIB
Pakhtakor Central Stadium, salah stau stadion yang ada di Uzbekistan
Pakhtakor Central Stadium, salah stau stadion yang ada di Uzbekistan /Instagram.com/@worldbeststadium

GARUDA SPORT - Kekuatan sepakbola Asia yang patut diperhitungkan hanya ada di beberapa negara saja. Misalnya Jepang, Korea Selatan, Australia, hingga Iran. Keempat negara itu merupakan negara yang sering mewakili Asia (AFC) di Piala Dunia. 

Dalam Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko, AFC atau Asia akan mendapat 8 tempat langsung untuk berlaga di Piala Dunia. Itu belum termasuk 1 tempat untuk berlaga di play-off Piala Dunia 2026. Salah satu negara yang diprediksi akan mendapat jatah untuk berlaga di Piala Dunia 2026 mewakili Asia adalah Uzbekistan. 

Saat ini, Uzbekistan merupakan kekuatan sepakbola di Asia Tengah selain Iran. Kekuatan sepakbola dari negara bekas Uni Soviet itu tidak boleh diremehkan. Sebagai gambaran, timnas Uzbekistan U-17 berhasil kalahkan timnas Inggris U-17 di 16 besar Piala Dunia U-17 yang digelar di Indonesia pada November 2023 lalu. 

UFA, selaku federasi tertinggi sepakbola Uzbekistan, menyadari jika timnas seniornya gagal. Namun, timnas muda Uzbekistan bermain bagus dan bersaing di level Asia. Sebenarnya, Uzbekistan punya peluang untuk berlaga di Piala Dunia 2018, hanya saja mereka gagal di fase grup putaran ketiga. 

Berkaca dari kegagalan itu, UFA akhirnya melakukan sejumlah langkah untuk membangun sepakbola Uzbekistan. Yang pertama adalah membangun infrastruktur sepkbola, salah satunya adalah merenovasi stadion. Keseriusan dalam membangun infrastruktur sepakbola Uzbekistan membuat UFA mendapat bantuan dari pemerintah negaranya dan AFC. 

Selain itu, peningkatan profesionalisme di sepakbola Uzbekistan dilakukan secara menyeluruh. Terakhir, UFA merancang ulang rencana pembinaan usia muda di negaranya. 

Tidak hanya di level timnas, kompetisi domestik juga ikut dirombak secara besar-besaran. Dari perubahan inilah, UFA menemukan akar permasalahannya, yaitu pemain muda yang tidak dimainkan secara maksimal oleh tim. Tak hanya itu, dominasi tim di Uzbekistan juga berpengaruh pada pemain yang dihasilkan Uzbekistan. 

Sebagai gambaran, dominasi PSG di Prancis adalah hal yang negatif bagi Uzbekistan. Dengan begitu, pemain yang berkualitas sangat minim dan tidak ada persaingan yang kompetitif layaknya Premier League di Inggris. Hal itu membuat terbentuknya tim baru, yaitu Olympic FC. 

Tim itu memberikan waktu bermain untuk pemain muda dari berbagai akademi di Taskhent, ibukota Uzbekistan, untuk mendapat menit bermain yang banyak di ajang domestik. Tujuannya untuk berkontribusi dalam membangun timnas usia muda yang kompetitif dan bisa berlaga di Olimpiade masa depan. 

Tak hanya dari UFA, salah satu tim raksasa asal Uzbekistan, Bunyodkor, juga ikut berkontribusi. Sebelumnya, tim rival dari Pakhtakor itu mendominasi liga dengan pemain terbaik si Uzbekistan. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka hanya mengontrak pemain berusia dibawah 25 tahun. 

Halaman:

Editor: Arief Farizham

Sumber: Instagram @box2boxbola


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x