Berharap Jadi Kuda Hitam di Euro 2020, Timnas Turki Gagal Total. Akan Lebih Baik di Euro 2024?

- 31 Januari 2024, 14:26 WIB
Potret Skuad Timnas Turki
Potret Skuad Timnas Turki /Sportkeeda/

GARUDA SPORT - Timnas Turki merupakan tim nasional sepak bola yang terkadang tampil sebagai kuda hitam di ajang bergengsi, seperti Euro dan Piala Dunia. Hal itu pernah dilakukan saat mereka ikut serta dalam Piala Dunia 2002 dan Euro 2008. Sayangnya, mereka gagal tampil mengejutkan di Euro 2020 dengan mengalami kekalahan di semua laga fase grup Euro 2020. 

Walau mereka tampil bersaing dengan Prancis di Kualifikasi Euro 2020, performanya tidak bisa diulangi saat ajang Euro 2020 berlangsung. Tergabung di grup H, Turki lolos bersama Prancis ke Euro 2020. Bahkan, mereka biaa kalahkan timnas Prancis dengan skor 2-0.

Di Euro 2020, Turki satu grup dengan Italia, Swiss, dan Wales di grup A. Jika melihat dari kekuatan timnas di grup A, Turki diprediksi lolos dari fase grup Euro 2020. Bisa sebagai runner-up atau peringkat ketiga terbaik. 

Namun kenyataannya, Turki menghuni juru kunci grup A tanpa memenangkan satu laga pun dan mencetak 1 gol di Euro 2020. Di 3 laga fase grup Euro 2020, gawang Turki kebobolan 8 gol. Ini menobatkan Turki sebagai timnas paling banyak kebobolan di Euro 2020 dan timnas terburuk sepanjang ajang Euro digelar. 

Dengan begitu, warganet Turki yang kecewa dengan timnas Turki langsung menghinanya dengan sebutan keledai. Ada beberapa faktor kegagalan timnas Turki di Euro 2020. Yang pertama adalah regenerasi timnas Turki.

Tercatat rata-rata usia timnas Turki yang ikut Euro 2020 adalah 25 tahun. Meski tujuannya bagus, sangat berisiko jika kebanyakan dari mereka tidak punya pengalaman bermain di ajang internasional. Pelatih timnas Turki saat itu, Senol Gunes, memanggil banyak pemain muda yang tidak berpengalaman. 

Dari 25 pemain yang dipanggil, Hanya Burak Yilmaz, Hakan Calhanoglu, dan Ozan Tufan yang membela timnas Turki di Euro 2016. Bahkan, hanya 4 pemain timnas Turki di Euro 2020 yang pernah berlaga di UEFA Champions League. Wajar saja jika Senol Gunes terlalu nekat menggunakan pemain muda yang tidak ada pengalaman berlaga kompetisi Eropa. 

Di Euro 2020, Senol Gunes menggunakan formasi 4-1-4-1 dengan Burak Yilmaz sebagai ujung tombak penyerangan Turki. Dalam starter timnas Turki, ada beberapa nama yang cukup dikenal seperti Cengiz Under, Caglar Soyuncu, Umut Meras, hingga Merih Demiral. Walau beberapa nama bermain di tim top Eropa kala itu, kurangnya pengalaman menjadi alasan kuat timnas Turki gagal total di Euro 2020.  

Selain itu, timnas Turki suka terlambat panas. Timnas Turki biasanya mengawali ajang seperti Piala Dunia dan Asia dengan kekalahan di laga pertamanya. Di Piala Dunia 2002 yang kala itu mereka kalah atas Brazil dengan skor 2-1. Di Euro 2008, mereka juga kalah 2-0 atas timnas Portugal di laga pertamanya. 

Timnas Turki baru bisa lolos fase grup pada laga terakhir fase grup. Kurang-kurang mereka akan comeback pas laga memasuki penghujung babak kedua jika sudah masuk babak gugur. Hal ini sangat mirip dengan laga fase gugur Piala Asia 2024 saat Jordania berhasil kalahkan Irak di penghujung tambahan waktu. 

Halaman:

Editor: Arief Farizham

Sumber: YouTube Starting Eleven Story


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah