Network
GARUDA SPORT - Citra sepakbola Indonesia kembali tercoreng. Kali ini, laga Liga 3 Nasional antara Persedikab Kabupaten Kediri melawan PSIK Klaten harus berakhir dengan kericuhan.
Pasalnya, beberapa keputusan wasit yang diduga berat sebelah membuat laga ini berakhir dengan kericuhan. Setelah peluit panjang laga berakhir, para pemain PSIK Klaten langsung mengejar wasit untuk dihakimi.
Bahkan, salah satu pemain cadangan PSIK sempat melakukan tendangan kungfu kepada wasit.
Laga itu dilakukan pada 8 Mei 2024 kemarin di Stadion Candra Birawa, Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kemarahan itu bermula kala laga yang masih berjalan dengan skor 0-0 di menit ke-48. Saat itu, wasit memberikan hadiah pinalti ke Persedikab yang membuat pihak PSIK melakukan protes keras.
Jika dilihat dari tayangan ulang dari PSSSI TV, tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh pemain PSIK Klaten. Meskipun begitu, wasit tidak mengubah keputusannya. Alhasil, pemain Persedikab berhasil unggul terlebih dahulu berkat gol pinalti itu.
PSIK baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-75 melalui gol bunuh diri salah satu pemain Persedikab. Skor berubah menjadi 1-1. Hingga laga usai, tidak ada gol yang dicetak oleh kedua tim.
Petaka bagi wasit terjadi saat peluit panjang dibunyikan. Para pemain PSIK langsung meluapkan emosinya dengan mengejar wasit untuk dihajar masa. Beruntung, wasit masih bisa berlari ke arah aparat keamanan dan para pemain bisa ditenangkan.
Melalui postingan Instagram @pengamatsepakbola, banyak netizen Indonesia yang menanyakan keputusan wasit memberikan pinalti ke Persedikab. Beberapa dari mereka menyebut jika salah satu pemain PSIK melakukan handball di kotak terlarang.
Jika dilihat dari videonya, tampaknya bola terlebih dahulu mengenai kaki salah satu pemain PSIK sebelum memantul secara tidak sengaja ke tangannya.
Sangat disayangkan kejadian seperti ini kembali terulang. Apalagi keputusan itu memang tergolong kontroversial, maka semua keputusan wasit harus diterima dengan lapang dada. ***
