Network
GARUDA SPORT - Timnas Indonesia U-23 berhasil meraih juara keempat di Piala Asia U-23 2024. Sebagai negara debutan, prestasi ini tergolong sangat bagus karena belum ada negara ASEAN yang bisa meraih prestasi ini sepanjang pergelaran Piala Asia U-23.
Meski begitu, hal yang paling disayangkan adalah beberapa netizen Indonesia yang tidak menghargai capaian ini. Beberapa dari mereka beralasan jika Indonesia U-23 punya peluang untuk berlaga di Olimpiade 2024.
Harus diakui, 3 besar Piala Asia U-23 2024 berhak bermain di cabang olahraga sepakbola putra Olimpiade 2024 di Paris, Prancis. Indonesia U-23 yang berada di peringkat keempat harus berlaga untuk 1 tempat di Olimpiade 2024. Lawan yang harus dihadapi adalah Guinea U-23.
Salah satu pemain yang terkena serangan netizen adalah Marselino Ferdinan. Akun Instagram @marselinoferdinan10 diserbu banyak netizen Indonesia yang mengamuk. Dalam postingan terbarunya, telah ada hampir 60 ribu komentar yang mayoritas berasal dari netizen Indonesia.
Hal semacam ini perlu dikurangi, bahkan dihilangkan mengingat hal tersebut sangat berpengaruh pada timnas Indonesia itu sendiri. Netizen Indonesia perlu belajar dari media dan fans timnas Inggris saat pergelaran Euro 2020.
Media dan fans timnas Inggris kala itu memberikan dampak buruk bagi timnas Inggris. Media Inggris terlalu berlebihan dalam memberikan pujian kepada pemainnya, termasuk pundit Inggris itu sendiri.
Tidak salah jika media atau fans memuji pemainnya jika bermain bagus, hanya saja tidak boleh berlebihan hingga membandingkan dengan pemain sepakbola legenda dunia.
Tidak hanya media dari Inggris, beberapa fans timnas Inggris juga kerap memberikan dukungan yang sangat berlebihan. Salah satunya lagu 'Football is Coming Home'.
Sebagai informasi, jargon 'Football is Coming Home' adalah petikan lagu dari 'It' s Coming Home' yang dinyanyikan oleh komedian Inggris, David Baddiel dan Frank Skinner, yang berkolaborasi dengan band Lightning Seeds. Lagu itu diciptakan pada tahun 1996, kala Inggris menjadi tuan rumah Euro 1996.
Harapan dari lagu tersebut agar menjadi pelecut semanagat timnas Inggris untuk meraih pencapaian yang lebih baik dari Euro 1992. Sebagai informasi, Inggris yang merupakan satu negara dari 8 peserta Euro 1992 di Denmark. Di Euro 1992, Inggris gagal lolos fase grup secara mengejutkan.
