Wawancara Rasmus Højlund dengan Fanbase Media Sosial Bikin Rekan Setim Ketar-Ketir, Polisi Turun Tangan

- 18 Maret 2024, 09:29 WIB
Striker Manchester United, Rasmus Hojlund
Striker Manchester United, Rasmus Hojlund /Foto: AFP/

GARUDA SPORT - Menurut informasi yang didapat dari Daily Mail, penyerang muda Manchester United asal Denmark, Rasmus Højlund, melayani wawancara dengan United Stands, akun fanbase media sosial milik salah satu fans Manchester United. Rupanya, wawancara itu membuat beberapa rekan setimnya ketar-ketir. 

Pasalnya, rekan setimnya menilai jika United Stand kerap menyerang pemain dan tim secara pedas. Ditambah dengan United Stands yang punya banyak haters, hal itulah yang membuat rekan setim tidak senang melayani wawancara dengan United Stands. Bahkan haters United Stands pernah memberikan pesan yang berisi ancaman pembunuhan terhadap siapapun yang berada di balik akun fanbase itu. 

Pesan itu membuat staf dan delegasi yang ada di kantor United Stands merasa terancam, terutama Mark Goldbridge, pemilik United Stands. Polisi yang mendapatkan laporan dari United Stands turun tangan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Wawancara yang dimakasud adalah wawancara pada bulan lalu dengan memenuhi sebuah janji. Sayangnya, beberapa pemain tidak senang dengan tindakan Højlund karena reputasi United Stands ynag mengkritik secara tajam. 

"Petugas kepolisian telah berbicara dengan korban dan informasi relevan telah disampaikan kepada polisi. Penyelidikan sedang berlangsung pada tahap ini," kata perwakilan dari kepolisian kota Manchester mengenai ancaman pembunuhan kepada Mark Goldbridge. 

United Stands adalah akun fanbase media sosial milik salah satu fans Manchester United. United Stands punya 1,83 juta subscriber di YouTube, 2,3 juta follower di Twitter atau X sejak diluncurkan oleh Goldbridge pada 1 dekade yang lalu. 

Dengan ancaman ini, karyawan atau staf United Stands menjadi was-was meski mereka sudah biasa mendapat pelecdhan secara online. 

"Saya sangat memahami bahwa sepak bola adalah olahraga yang penuh gairah dan bisa memecah belah, dan bahwa setiap individu dengan bebas memutuskan atau berpendapat tentang konten apa yang mereka konsumsi," ujar Mark Goldbridge kepada Daily Sport. 

"Namun, tumpukan pekerjaan yang dialami beberapa staf kami selama akhir pekan sungguh menyedihkan untuk disaksikan. Mengancam kehidupan orang-orang sekali lagi merupakan bukti mentalitas kelompok keji yang ada di media sosial," katanya yang bereaksi perihal ancaman pembunuhan itu. 

Sebagai pemain yang telah menjadi pembaca United Stands sejak kecil, Rasmus Højlund memahami beberapa rekan setimnya yang tidak senang dengan wawancara tersebut. Pemain asal Denmark itu tidak ada maksud untuk membuat rekan setimnya kesal atau tersinggung. Padahal, wawancaranya hanya sebatas candaan semata di ruang ganti. 

Halaman:

Editor: Arief Farizham

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah