Sangat di Luar Nurul, Korea Utara Menganggap Cristiano Ronaldo dan Portugal Sebagai Juara Piala Dunia

- 2 Februari 2024, 21:08 WIB
Sangat di Luar Nurul, Korea Utara Menganggap Cristiano Ronaldo dan Portugal Sebagai Juara Piala Dunia yang Sebenarnya
Sangat di Luar Nurul, Korea Utara Menganggap Cristiano Ronaldo dan Portugal Sebagai Juara Piala Dunia yang Sebenarnya /akun X @GebyarLiga/

GARUDA SPORT - Kita semua tahu bahwa juara Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan adalah Spanyol. Namun bagi warga Korea Utara juaranya adalah Cristiano Ronaldo dan Portugal. Kok bisa? Simak ulasannya berikut ini.

Lebih dari 1 triliun orang menyaksikan final Piala Dunia 2010 antara Spanyol vs Belanda. Ya, lebih dari 1 triliun manusia kecuali warga Korea Utara.

Bagi warga Korea Utara, Portugal adalah juara Piala Dunia 2010 dan pemain bintang yakni Cristiano Ronaldo dipuja seperti dewa di sana. Cerita ini diungkapkan oleh pramugara asal Portugal bernama Alvaro Leite.

Pada 2017 lalu, Alvaro mengunjungi Pyongyang ibukota Korea Utara. Selama di sana, ia ditemani oleh seorang pemandu yang berasal dari warga lokal Korut.

Pemandu itu berkata kepada Alvaro bahwa Cristiano Ronaldo adalah idola sejati di Korea Utara.

"Selama kunjungan saya ke Pyongyang, saya ditemani seorang pemandu yang bisa berbicara bahasa inggris.Dia mengatakan kepada saya bahwa Cristiano Ronaldo adalah idola sejati bagi banyak orang, dan sepakbola adalah olahraga yang sangat pentintg dan populer di seluruh negeri," ungkap Alvaro Leite dilansir dari MARCA.

Warga Korea Utara memuja Cristiano Ronaldo karena kehebatannya di Piala Dunia 2010. Saat itu Portugal membantai Korea Utara 7-0. Tapi apa yang disaksikan wrga Korea Utara adalah 4-0 karena siarannya dipotong.

Pemerintah Korea Utara tak ingin warga menyaksikan negaranya dipermalukan. Kekalahan 7-0 dianggap sebagai penghinaan besar oleh pemerintah.

"Pemerintah Korea utara saat itu menghentikan siaran pertandingan kelika Portugal sudah unggul 4-0 atas Korea Utara. Karena malu, pemerintah langsung memutus siaran tersebut," kata Alvaro.

"Setelah lewat menit ke-60, Thiago mencetak gol keempat, siaran diputus. Jadi tidak ada warga di Korea Utara yang melihat Portugal mencetak tiga gol berikutnya," sambungnya.

Halaman:

Editor: Nizar Fachrudin

Sumber: Marca


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x