Inilah Sederet Kelemahan Guinea U-23 yang Bisa Dimanfaatkan Timnas Indonesia U-23

- 8 Mei 2024, 12:18 WIB
Timnas Guinea U-23
Timnas Guinea U-23 /

GARUDA SPORT - Timnas Indonesia U-23 akan berlaga untuk datu tempat di grup A cabang olahraga sepakbola putra Olimpiade 2024. Laga  tersebut akan dimainkan pada 9 Mei 2024 di Clairefontaine, Prancis. 

Pemain PSIS, Alfeandra Dewangga, telah tiba di Prancis dan langsung latihan bersama pemain timnas Indonesia U-23 lainnya. Hingga artikel ini dibuat, Elkan Baggott belum hadir di Prancis untuk ikut serta dalam latihan timnas Indonesia U-23. 

Indonesia U-23 harus menang di laga melawan Guinea U-23 untuk bisa bermain di Olimpiade 2024. Jika menang, Indonesia menjadi akan menjadi perwakilan ASEAN pertama di Olimpiade sejak diberlakukan pemain U-23 sejak 1992.

Di 2024, Guinea U-23 hanya bermain 1 laga, yaitu melawan Amerika Serikat dengan skor akhir 0-3. Dengan begitu, timnas Indonesia U-23 punya keunggulan di sisi permainan karena komunikasi yang telah terbangun di Piala Asia U-23 2024. 

Meski begitu, para pemain Guinea U-23 tidak boleh diremehkan. Pasalnya, sebanyak 16 pemain Guinea U-23 bermain untuk berbagai tim di Eropa, seperti di Yunani, Austria, Prancis, hingga Spanyol. 

Di laga ini, jabatan pelatih timnas Guinea U-23 akan dialihkan ke Kaba Diawara yang merupakan pelatih timnas senior Guinea. Sementara, Charles Paquille akan menjabat sebagai asistennya. Hal itu dilakukan mengingat ada beberapa pemain Guinea U-23 yang juga membela timnas senior Guinea. 

Hal itu dilakukan agar pemahaman taktik berjalan dengan lancar karena sudah terbiasa dengan sistem bermainnya kala berlaga di AFCON 2023. 

Guinea U-23 sering bermain dengan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 sejak AFCON U-23 2023. Strategi itu berhasil membawa Guinea meraih peringkat keempat di ajang itu. Selain itu, timnas Indonesia U-23 harus waspada mengingat sistem permainan yang efektif. 

Saat menyerang, tempo permainannya lamban, namun tidak mudah untuk dipress. Mereka membangun serangan dari tengah dan akan berpindah ke sisi sayap setelah masuk pertahanan tim lawan. Di sisi sayap, mereka melakukan akselerasi dan memberikan umpan silang atau terobosan ke 3 penyerangnya. 

Saat bertahan, Guinea U-23 menerapkan garis pertahanan yang tinggi. Dengan pemainnya yang tidak menerapkan high press, keadaan seperti ini bisa dimanfaatkan oleh pemain Indonesia U-23 untuk menyerang. 

Halaman:

Editor: Arief Farizham

Sumber: Instagram @panditfootball


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah